MAKALAH
SISTEM PEREDARAN DARAH
PADA MANUSIA
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Alam
Dosen Pengampu : Setyo Eko Atmojo, M. Pd.
Disusun Oleh:
Arum Titis Harlin (11144600042)
Anggun Hermiati Khasanah (11144600043)
Anjar Wijayanti (11144600068)
Suhartono (11144600073)
KELAS : A2-11
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2012
SISTEM
PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
Dalam proses kehidupan
organisme, diperlukan makanan dan O2 untuk melaksanakan metabolisme
diseluruh tubuh.berbagai proses metabolisme menghasilkan sampah (sisa) yang
harus dikeluarkan oleh tubuh. Peredaran materi, baik berupa bahan-bahan yang
diperlukan tubuh seperti oksigen maupun hasil metabolisme dan sisa-sisanya
dilakukan oleh sistem peredaran. Dalam sistem peredaran, hasil pencernaan
makanan dan oksigen diangkut serta diedarkan ke seluruh jaringan tubuh,
sedangkan sisa-sisa metabolisme diangkut dari seluruh jaringan tubuh menuju
organ-organ pembuangan.
A.
DARAH
Darah merupakan cairan jaringan tubuh. Darah manusia
bewarna merah, antara merah terang
apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah
pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory
protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat
terikatnya molekul-molekul oksigen. Darah manusia terdiri atas dua komponen,
yaitu plasma darah (cairan darah) dan sel-sel darah. Seperti mamalia lainnya,
fungsi utama darah pada manusia adalah sebagai berikut:
1. Mengangkut oksigen dan karbondioksida dari alat
pernapasan ke jaringan-jaringan diseluruh tubuh.
2.
Mengangkut sari-sari makanan keseluruh tubuh.
3.
Mengangkut sisa-sisa metabolisme kealat ekskresi.
4.
Mengedarkan hormon dari kelenjar hormone ketempat yang membutuhkan.
a. Plasma darah
Plasma
darah berguna dalam pengaturan tekanan osmosis darah sehingga dengan sendirinya
jumlahnya dalam tubuh akan diatur, misalnya dengan proses ekskresi. Plasma
darah juga bertugas membawa sari-sari makanan, sisa metabolisme, hasil
ekskresi, dan beberapa gas. Pada manusia
plasma darah berisi sekitar 92% air, protein, dan senyawa organic lainnya.
Selain itu terdapat juga garam anorganik terutama NaCl. Protein yang larut
dalam darah disebut protein darah, terdiri atas albumin, globulin, ddan
fibrinogen. Molekul-molekul ini cukup besar sehingga tidk dapat menembus
dinding kapiler. Plasma darah tanpa fibrinogen disebut serum, dalam serum
terdapat antibodi.
Kandungan Plasma darah
(55% dari darah)
|
Fungsi Utama
|
Air
|
Pelarut bagi zat-zat lain
|
Garam
Natrium
Kalium
Kalsium
Magnesium
Klorida
Bikarbonat
|
Penyeimbang tekanan
osmosis, mempertahankan pH (buffer), meregulasi permeabilitas membran.
|
Protein Plasma
Albumin
Fibrinogen
Imunoglobulin
|
Penyeimbang osmosis dan
mempertahankan pH, pembekuan darah, pertahanan tubuh (antibodi).
|
b. Sel-sel Darah
Sel-sel
darah adalah sel-sel yang hidup. Bagian utama sel-sel darah adalah sel darah
merah. Sel darah putih berperan penting dalam sistem pertahanan tubuh. Selain
itu darah juga mengandung keeping darah atau trombosit yang berguna dalam
proses pembekuan darah untuk penyembuhan luka. Jumlah sel-sel darah adalah 45%
dari darah.
1.
Sel Darah Merah
Sel darah merah berwarna merah kekuningan.
Warna merah itu berasal dari hemoglobin. Sel darah merah dapat mengikat oksigen
karena adanya hemoglobin. Selain itu, sel darah merah dapat mengkatalisis
reaksi antara CO2 dan air karena sel darah mengandung anhidrase karbonat dalam
jumlah besar. Reaksi ini memungkinkan darah bereaksi dengan jumlah besar CO2
dan mengangkutnya dari jaringan paru-paru. Kadar hemoglobin dalam darah
bervairasi tergantung jenis kelamin dan umur. Oleh karenanya sulit untuk
menentukan nilai standarnya. Pada kondisi yang normal 100 ml darah lelaki
dewasa kadar Hb nya 15-16 gr. Penentuan kadar Hb dapat dilakukan dengan
mengukur banyaknya ml oksigen yang diikat oleh Hb (1,34 ml O2 dapat diikat oleh
1 gr Hb), atau secara kolorimetrik dengan membandingkan antara intensitas warna
Hb dengan warna standar.
Faktor yang menentukan
variasi jumlah sel darah merah adalah jenis kelamin, usia, dan juga ketinggian
tempat orang tersebut hidup. Jumlah sel darah merah dapat berkurang, misalnya
karena luka yang mengeluarkan banyak darah atau karena anemia. Oksigen yang diperlukan oleh jaringan tubuh
dibawa oleh darah dengan ikatan yang mudah lepas dalam bentuk oksigenhemoglobin
(oksihemoglobin). Dalam waktu satu
menit, 5 liter darah yang dipompakan oleh jantung dapt melepaskan kurang lebih
250 ml oksigen yang terikat oleh Hb dalam sel darah merah. Sebagian kecil
oksigen juga diangkat oleh plasma darah. Dari jaringan tubuh, hemoglobin akan
mengikat sebagian karbon dioksida dalam bentuk karbomino hemoglobin. Jumlah
pelepasan oksigen dari Hb seperti nilai diatas terjadi saat orang dalam keadaan
istirahat. Aktivitas seseorang akan bepengaruh pada peredaran darah sehingga
jumlah oksigen yang dibebaskan dapat pula berubah.
Pembentukan Sel Darah Merah
Pada
beberapa minggu pertama kehidupan embrio di dalam kandungan, sel-sel darah
merah dihasilkan dalam kantong kuning telur. Beberapa bulan kemudian,
pembentukan terjadi di hati, limpa, dan kelenjar limpa. Sesudah bayi lahir, sel
darah merah dibentuk oleh sum-sum tulang. Akan tetapi, kira-kira diusia 20 th
sum-sum bagian proksimal tulang panjang sudah tidak menghasilkan sel darah
merah lagi. Sebagian besar sel darah merah dihasilkan dalam sum-sum tulang
membranosa (seperti: vertebral, sternum, iga dan pelvis). Dengan meningkatnya
usia, sum-sum tulang menjadi kurang produktiv. Sel yang dapat sel darah merah
adalah hemositoblas atau sel induk mieloid yang mampu berkembang menjadi
berbagai jenis sel (pluripoten). Sel ini terdapat di sum-sum tulang dan akan membentuk
berbagai sel darah putih, eritrosit, dan megakariosit (pembentukan keping
darah). Eritrosit yang terbentuk akan keluar dan menembus membran memasuki
kapiler darah (diapedesis). Hemositoblas juga membentuk sel plasma, limfosit b,
limfosit c, monosit. Dan fagosit-fagosit lain. Dalam keadaan normal, sel darah
merah berada rata-rata selama 20 hari. Saat sel menua, membrane sel rapuh dan
pecah. Sel darah merah tua dimusnahkan di limpa(lien). Hemoglobin dicerna oleh
sel-sel retikuloendotel dan zat besi dilepas kembali kedlam darah untuk
diangkut kembali ke sum-sum tulang dan hati. Hemoglobin diubah menjadi pigmen
empedu (bilirubin) dan disekresi oleh hati ke dalam empedu.
2.
Sel Darah Putih
Terdapat
enam jenis sel darah putih dalam darah, yaitu: neutrofil, eosinofil, basofil,
monosit, limfosit, dan sel plasma. Neutrofil, eosinofil, dan basofil memiliki
granula-granula sehingga sering disebut granulosit.
Sebagian sel-sel darah darah putih dibentuk dalam sumsum tulang (granulosit,
monosit, dan limfosit) dan sebagian lagi di dalam jaringan limfa (limfosit dan
sel-sel plasma). Orang dewasa memiliki kira-kira 7.000 sel darah putih per
milliliter kubik darah, terdiri dari 62% neutrofil; 2,3% eosinofil; 0,4%
basofil; 5,3% monosit, dan 30% limfosit. Bahan-bahan yang diperlukan untuk
membentuk sel darah putih adalah vitamin dan asam amino. Sesudah dibentuk,
sel-sel tersebut ditranspor ke berbagai bagian tubuh. Masa hidup sel-sel itu
berbeda, granulosit sekitar 12 jam; monosit sulit diketahui (karena selalu
mengembara), tetapi diperkirakan selama beberapa minggu atau bulan; limfosit
dapat berumur 100-300 hari.
Secara umum, manfaat sel darah putih adalah untuk membantu
pertahanan tubuh terhadap infeksi, karena selain mampu bergerak ameboid sel
darah putih juga bersifat fagositosis (memangsa). Sel-sel darah putih yang
berfungsi melawan penyakit disebut antibodi. Contoh antibodi misalnya: limfosit
yang mampu menyerang dan menghancurkan organism yang spesifik (bakteri, virus)
dan toksin. Ada dua jenis limfosit, yaitu T limfosit dan B limfosit. Perbedaan
antara keduanya adalah tempat pematangannya. B limfosit mengalami pematangan di
sum-sum tulang, sedangkan T limfosit mengalami pematangan di timus. Neutrofil dan
monosit juga berfungsi fagositosis. Satu neutrofil mampu memfagosit 5-20
bakteri. Monosit yang keluar dari sumsum tulang dan masuk ke darah merupakan
sel imatur (belum masak), sesudah beberapa jam, monosit akan menjadi makrofag
(sel raksasa) yang mampu mengfagosit 100 bakteri. Selain sel darah putih,
sekelompok sel yang tersebar luas di seluruh jaringan dan membatasi beberapa
pembuluh darah dan limfa juga membantu melindungi tubuh terhadap benda asing
yang masuk. Sisem ini disebut sistem retikuloendotelial.
3.
Keping-keping Darah Pembeku (trombosit)
Jumlah trombosit adalah 300.000 tiap milliliter kubik darah.
Fungsi utamanya adalah sebagai sistem pertahanan, yaitu untuk mengaktifkan
mekanisme pembekuan darah. Mekanisme pembekuan darah terjadi dalam 3 tingkat,
sebagai berikut:
a. Jaringan
yang luka atau keeping darah (trombosit) yang rusak akan menghasilkan
tromboplastin (trombokinase) yang merupakan activator dari protrombin.
b. Adanya trombokinase menyebabkan perubahan
protombin menjadi enzim thrombin. Ion kalsium merupakan zat yang dianggap
pemacu perubahan tersebut. Protrombin adalah suatu protein plasma yang terdapat
dalam plasma dengan konsentrasi 15 mg/100 ml (dalam kondisi normal). Protrombin
berupa senyawa globulin dan selalu
dibentuk di hati dengan bantuan vitamin K.
c. Trombin bekerja sebagai enzim yang mengubah
fibrinogen menjadi fibrin yang berupa benang-benang. Fibrinogen adalah protein
yang terdapat dalam plasma dalam jumlah 100-700 mg/100ml. Sebagian besar fibrinogen
dibentuk dalam hati. Dengan terbentuknya benang-benang fibrin yang bertautan
mengakibatkan sel-sel darah merah dan plasma terjaring untuk membentuk bekuan
itu sendiri.
Sistem Kekebalan Tubuh
Apabila
protein asing yang tidak dikenal masuk ke dalam tubuh maka tubuh akan berusaha
mengeluarkan atau melawannya. Protein asing itu disebut antigen, yaitu penyebab
timbulnya zat penolak yang disebut antibod (zat anti). Setiap antibodi dibentuk
khusus untuk mengahadapi protein asing yang umumnya berbentuk kuman-kuman
penyakit. Antibodi yang dapat menggumpalkan antigen disebut presipitin, antibodi yng dapat
menguraikan antigen disebut lisin,
dan antibodi yang dapat menawarkan racun disebut antitoksin. Orang yang tidak memiliki sistem kekebalan, sepanjang
hidupnya harus diisolasi untuk menghindari infeksi. Keadaan sistem pertahanan
tubuh yang sangat peka terhadap antigen lingkungan tertentu disebut alergi.
Reaksi alergi dapat disebabkan antara lain oleh bulu binatang, serbuk sari,
atau debu. Antibodi yang terlibat dalam reaksi alergi adalah dari kelas IgE
(imunoglobulin E). Jika ada zat penyebab alergi masuk ke dalam tubuh, maka IgE
akan merangsang makrofag untuk melepaskan histamin dan penyebab peradangan
lain.
Pada
tahun 1981, para ahli kesehatan di AS menemukan penyakit kerusakan sistem
kekebalan atau AIDS (Aquired Immune
Deficiency Syndrome). Kemudian pada tahun 1983, ahli virus di AS dan
Perancis berhasil mengidentifikasikan penyebab penyakit AIDS. Virus ini disebut
HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Virus HIV ini menginfeksi sel T limfosit, padahal sel T limfosit inilah yang
menghasilkan sistem kekebalan tubuh. Sel T limfosit yang terinfeksi dapat
membentuk virus baru dalam jangka waktu yang lama atau dapat juga virus HIV
mengeram selama bertahun-tahun sebagai provirus yang berbaur dalam genom sel
yang diinfeksi. Provirus ini selalu
menyerang sistem kekebalan. Biasanya, penderita AIDS akan segera mati
jika terjadi bermacam-macam infeksi dalam tubuhnya akibat tidak berfungsinya
sistem kekebalan.
Kekebalan
yang didapat setelah seseorang mengalami sakit disebut kekebalan aktif yang
alami. Kekebalan aktif dapat juga terbentuk
B. GOLONGAN
DARAH
Golongan darah dapat
digolongkan menjadi golongan darah A, B, AB,
dan O (nol). Orang
yang memberikan darah disebut donor.Orang yang
menerima darah
disebut resipien. Darah dapat menggumpal karena
adanya aglutinogen
dan aglutinin.
1. Golongan
darah A mengandung zat Aglutinogen A dan aglutinin b
2. Golongan
darah B mengandung zat Aglutinogen B dan aglutinin a
3. Golongan
darah AB mengandung zat Aglutinogen A dan
B, dan tidak memiliki aglutinin
4. Golongan
darah O tidak mengandung zat Aglutinogen A dan B, tetapi memiliki aglutinin a
dan b
C. PEMBULUH
DARAH
Pembuluh darah dibedakan menjadi
2 yaitu pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena). Arteri dan vena dihubungkan oleh pembuluh
kapiler. Tekanan darah merupakan tanda kekuatan jantung memompa darah dan tanda
kesehatan seseorang.
1. Pembuluh Nadi (Arteri)
Arteri adalah pembuluh yang membawa darah keluar dari
jantung.
Arteri mengalirkan darah yang mengandung banyak oksigen.
Arteri
terletak agak ke dalam tersembunyi dari permukaan tubuh.
Ateri
memiliki dinding pembuluh yang kuat dan elastis.Pembuluh
nadi
yang dilewati darah ada dua:
1. Arteri yang
keluar dari bilik kiri jantung disebut aorta. Aorta mengalirkan darah
yang kaya oksigen ke seluruh tubuh. Aorta memiliki satu katup dekat jantung
yang berfungsi menjaga agar darah tidak mengalir kembali ke jantung.
2. Arteri yang keluar dari bilik kanan menuju ke
paru- paru disebut arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis membawa darah yang kaya
CO2. Karbondioksida dilepaskan oleh darah di paru-paru, dan oksigen ditangkap
oleh Hb. Darah yang telah memperoleh oksigen akan dialirkan menuju jantung melalui vena pulmonalis.
2. Pembuluh Balik (Vena)
Vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju ke
jantung.
Vena terletak di dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan.
Vena memiliki dinding pembuluh yang tipis dan tidak elastis.
Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluh yang
berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah menuju
jantung. Dari
seluruh tubuh, semua vena bermuara menjadi satu pembuluh
darah
besar yang disebut vena kava.
1. Vena kava superior vena ini membawa darah yang
mengandung CO2 dari bagian atas tubuh keserambi kanan jantung.
2. Vena Kava inferior vena ini membawa darah yang
mengandung CO2 dari bagian bawah tubuh keserambi kanan jantung.
3. Vena pulmonalis vena ini membawa darah yang mengandung
O2 dari paru-paru keserambi kiri jantung.
3. Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler
hanya tersusun atas satu lapis sel endotelium yang sangat tipis dan
berfungsi untuk pertukaran zat. Jumlah pembuluh kapiler sangat banyak dan jumlah
luas permukaannya mencapai 600 m2. Pembuluh kapiler berhubungan langsung
dengan sel-sel tubuh dan jaringan untuk menyalurkan oksigen dan zat-zat makanan.
Selanjutnya karbondioksida, air dan sisa-sisa pembakaran diambil,
untuk diangkut ke
paru-paru dan alat pengeluaran lainnya
D. MACAM-MACAM
PEREDARAN DARAH
1. Peredaran darah
kecil adalah peredaran darah yang dimulai dari jantung menuju ke jantung kemudian kembali ke jantung
2. Peredaran darah besar ialah peredaran darah dari bilik
kiri jantung keseluruh tubuh, kemudian kembali keserambi kanan jantung
E. PEREDARAN
GETAH BENING
Pembuluh lymphe disebut juga pembuluh getah bening. Peredaran
getah bening merupakan peredaran terbuka, yaitu dimulai dari
dalam
jaringan dan berakhir pada pembuluh balik bawah selangka. Sistem
pembuluh lymphe dada kiri (duktus toraksitus), mengalirkan cairan
lymphe dari bagian tubuh sebelah bawah, dan bagian tubuh atas
sebelah kiri ke pembul vena bawah selangka kiri. Sistem pembuluh
lymphe dada kanan (duktus limfatikus dexter) mengalirkan
cairan
lymphe dari kepala, leher, dada, paru-paru jantung, dan
lengan kanan
ke vena bawah selangka kanan. Beberapa kelenjar lymphe tersebut
adalah:
1. kelenjar-kelenjar lymphe di lipatan siku, ketiak, lutut, paha, dan leher;
2. kelenjar lymphe di selaput lendir usus;
3. kelenjar folikel di pangkal lidah; tonsil dan amandel;
F. JANTUNG
Jantung terletak di dalam rongga dada sebelah kiri.
Jantung berukuran
Satu kepalan tangan, dan berongga. Rongga jantung
manusia terbagi
menjadi 4 bagian, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan dan
bilik kiri. Jantung diselubungi oleh
selaput ganda yang disebut
perikardium.
Dinding rongga jantung tersusun atas
otot jantung. Otot
jantung berkontraksi dengan cara mengembang dan
mengempis.
Kecepatan denyut jantung tiap orang berbeda
tergantung kondisi
setiap orang, misalnya usia, berat badan, jenis kelamin,
kesehatan, dan
aktivitas seseorang. Tekanan darah pada saat bilik
jantung
mengembang disebut tekanan diastol. Tekanan darah
pada saat bilik
jantung mengempis disebut tekanan sistol. Tekanan darah dapat diukur
dengan tensi meter (sphigmomanometer).Tekanan
darah orang
dewasa normal 120/80 mmHg (milimeter air raksa). Nilai
120
menunjukkan tekanan sistol sedangkan 80
menunjukkan tekanan
diastol.
G. KELAINAN
DNA GANGGUAN SISTEM PEREDARAH DARAH
1. Hemofili,
merupakan jenis penyakit keturunan yang ditandai dengan sukarnya darah membeku.
2. Anemia,
penyakit kekurangan sel darah merah atau kekurangan Hb. Hal ini diakibatkan
karena kurangnya Fe dalam Hb, atau sel darah merahnya dimakan oleh kuman
pemakan sel darah seperti malaria dan cacing tambang.
3. Erythroblastosis
faetalis (penyakit kuning pada bayi), disebabkan oleh kerusakan sel-sel darah yang berasal dari aglutinin
ibunya, terjadi karena adanya perbedaan rhesus.
4. Leukimia
atau kanker darah, diakibatkan oleh tidak terkendalinya
pembentukan sel darah putih, yang disebabkan oleh adanya mutasi sel darah
tersebut.
5. Trombus,
merupakan jenis penyakit jantung yang disebabkan tersumbatnya nadi tajuk, oleh
gumpalan atau bekuan darah.
6. Sklerosis,
pengerasan pembuluh darah, berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi:
a) Atero sklerosis, penyebabnya endapan lemak
pada dinding pembuluh darah
b) Aterio
sklerosis, penyebabnya endapan zat kapur pada dinding pembuluh
darah.
Sklerosis ini dapat berpengaruh pada
kenaikan tekanan darah.
7. Varises,
pelebaran pembuluh balik. Di daerah anus disebut wasir atau ambeien/hemoroid,
di daerah kaki disebut varises.
8. Wasir(hemeroid) ialah membesarnnya vena yang
terdapat sekitar lubang anus.penyebabnnya adalah karena aliran darah di vena
tersebut tidak lancar,misalnnya karena terlalu banyak duduk,kurang gerak,atau
karena terlalu kuat mengejan.
9. Hipertensi atau
tekanan darah tinggi.
10. Embolus, tersumbatnya pembuluh darah karena benda
yang bergerak.
DAFTAR
PUSTAKA
Syamsuri, Istamar dkk. 2005. Sains Biologi SMP Kelas VIII. Malang:
Erlangga
Pratiwi D.A. dkk. 2005. Biologi SMA Kelas XI. Malang: Erlangga
Kurniawati, Wahyu, S. Si. 2008. IPA1.Yogyakarta: Universitas PGRI
Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar