TENTANG CILACAP
Kabupaten Cilacap, adalah salah satu kabupaten di
Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Cilacap. Kabupaten ini berbatasan
dengan Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas di utara, Kabupaten Banyumas dan
Kabupaten Kebumen di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Ciamis
dan Kota Banjar (Jawa Barat) di sebelah Barat.
Berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat,
Cilacap merupakan daerah pertemuan
Budaya Jawa (Banyumasan) dengan Budaya Sunda
(Priangan Timur). Nusa Kambangan, sebuah pulau yang tertutup terdapat lembaga
pemasyarakatan Kelas I, terdapat di kabupaten ini. Pulau ini sering juga
disebut sebagai AL Catraz-nya Indonesia. Ada beberapa Lembaga Pemasyarakatan
(LP) Kelas I yang masih aktif antara lain: LP Permisan, LP Kembang Kuning,
LPBatu, dan LP Besi.
Cilacap merupakan kabupaten terluas di Jawa Tengah. Luas
wilayahnya sekitar 6,6% dari total wilayah Jawa Tengah. Begitu luasnya sehingga
kabupaten ini memiliki dua kode telepon yaitu 0282 dan 0280.
Bagian utara adalah daerah perbukitan yang merupakan
lanjutan dari Rangkaian Bogor di Jawa Barat, dengan puncaknya Gunung Pojoktiga
(1.347meter), sedangkan bagian selatan merupakan dataran rendah. Kawasan hutan
menutupi lahan Kabupaten Cilacap bagian utara, timur, dan selatan.
Di sebelah selatan terdapat Nusa Kambangan, yang
memiliki Cagar Alam Nusakambangan. Bagian barat daya terdapat sebuah inlet yang
dikenal dengan Segara Anakan. Ibukota kabupaten Cilacap berada di tepi pantai
Samudra Hindia, dan wilayahnya juga meliputi bagian timur Pulau Nusa Kambangan.
Kenyataan bahwa sebagian penduduk Kabupaten Cilacap
bertutur dalam bahasa Sunda, terutama di kecamatan-kecamatan yang berbatasan
dengan Jawa Barat, seperti Dayeuhluhur, Wanareja, Kedungreja, Patimuan,
Majenang, Cimanggu, dan Karangpucung, menunjukan bahwa pada masa lalu wilayah
barat daerah ini adalah bagian dari wilayah Sunda. Berdasarkan naskah kuno
primer Bujangga Manik (yang menceriterakan perjalanan Prabu Bujangga Manik,
seorang pendeta Hindu Sunda yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di
pulau Jawa dan Bali pada awal abad ke-16), yang saat ini disimpan pada
Perpustakaan Boedlian, Oxford University, Inggris sejak tahun 1627, batas
Kerajaan Sunda di sebelah timur adalah sungai Cipamali (yang saat ini sering
disebut sebagai kali Brebes) dan sungai Ciserayu (yang saat ini disebut Kali
Serayu) di Provinsi Jawa Tengah.
Kabupaten Cilacap terdiri atas 24 kecamatan, yang
dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Desa-desa tersebar di 21
kecamatan, sedangkan kelurahan ada di 3 kecamatan eks kota administratip
Cilacap. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang,
Cimanggu, Karangpucung, Sidareja, Gandrungmangu, Kedungreja, Patimuan, Cipari,
Bantarsari, Kawunganten, Jeruklegi, Kesugihan, Maos, Sampang, Kroya, Adipala,
Binangun, Nusawungu, Kampung Laut, Cilacap Utara, Cilacap Tengah dan Cilacap
Selatan.
Ibukota Kabupaten Cilacap adalah Cilacap, yang terdiri
atas kecamatan Cilacap Utara, Cilacap Tengah, dan Cilacap Selatan. Cilacap
dulunya merupakan Kota Administratif, namun sejak diberlakukannya Undang-undang
Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, tidak dikenal adanya kota
administratif, dan Kota Administratif Cilacap kembali menjadi bagian dari
wilayah Kabupaten Cilacap.
Di antara kota-kota kecamatan yang cukup signifikan di
Kabupaten Cilacap adalah: Majenang, Karangpucung, Sampang, Sidareja, dan Kroya.
Majenang menjadi pusat pertumbuhan kabupaten Cilacap di bagian Barat sedangkan
Kroya dan Sampang menjadi pusat pertumbuhan di Bagian Timur.
Mengingat begitu luasnya wilayah Kabupaten Cilacap,
pernah muncul wacana pemekaran di tengah masyarakat, dengan harapan agar urusan
administratif bagi warga yang bertempat tinggal jauh dari ibukota dapat lebih
ditingkatkan lagi pelayanannya. Jika terealisasi, pemekaran tersebut akan membagi
wilayah Kabupaten Cilacap menjadi dua yakni:
Kabupaten Cilacap, meliputi kecamatan Cilacap Selatan,
Cilacap Tengah, Cilacap Utara, Kesugihan, Sampang, Maos, Kroya, Adipala,
Nusawungu, Binangun.
Kabupaten Cilacap Barat, meliputi kecamatan
Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, Cimanggu, Karangpucung, Sidareja,
Gandrungmangu, Kedungreja, Patimuan, Cipari, Bantarsari, Kawunganten, Jeruklegi
Transportasi
Dapat dikatakan, Kabupaten Cilacap memiliki sarana
transportasi cukup lengkap, karena infrastruktur jalannya meliputi jalan darat
(kereta api dan mobil/motor), laut (kapal), dan udara (pesawat terbang).
Kabupaten Cilacap dilalui jalan negara lintas selatan Pulau Jawa, yakni jalur
Bandung-Yogyakarta-Surabaya.
Jalur kereta api juga melintasi wilayah kabupaten ini.
Stasiun Kroya adalah stasiun yang terbesar di Kabupaten Cilacap. Di sini
bertemu dua jalur kereta, dari Bandung dan dari Cirebon, menuju
Yogyakarta/Surabaya Gubeng. Di samping melayani transportasi penumpang, jalur
kereta api ini juga melayani pergerakan barang baik itu semen, pupuk, BBM, dan
produk industri lainnya.
Transportasi angkutan darat dilayani oleh Jalan
Nasional, Jalan Provinsi, Jalan Kabupaten dan Jalan Poros Desa. Total Panjang
Jalan di Kabupaten Cilacap lebih dari 2.000 km. Jalan Nasional dan Jalan
Provinsi sebagaian besar dalam kondisi cukup baik dan baik. Di beberapa bagian
ruas jalan nasional mengalami kerusakan ringan, sedang, sampai kerusakan berat,
terutama jalan dari Kesugihan menuju Kota Cilacap. Jalur jalan Cilacap-Wangon
via Jeruklegi juga mengalami kerusakan.
Cilacap memiliki sebuah lapangan terbang perintis
Tunggul Wulung, yang dalam rencananya akan dijadikan bandara komersial,
sementara ini Perusahaan Merpati Nusantara Airlines melayani rute penerbangan
Cilacap--Jakarta--Cilacap 7 kali dalam seminggu. Pelabuhan Perikanan Samudera
Cilacap merupakan pelabuhan terbesar di pantai selatan Pulau Jawa. Ada 13
tempat pelelangan ikan di Cilacap, selain PPSC tersebut. Pelabuhan Tanjung
Intan adalah pelabuhan ekspor-impor terutama untuk komoditas pertanian.
Beberapa perusahaan besar memiliki pelabuhan khusus tersendiri, seperti
Pelabuhan Minyak Pertamina UP IV, pelabuhan Semen milik Holcim, dll.
Perekonomian
Pertanian merupakan sektor utama perekonomian di
Kabupaten Cilacap. Subsektor nelayan digeluti sebagian besar penduduk yang
tinggal di pesisir pantai selatan. Cilacap adalah satu dari tiga kawasan
industri utama di Jawa Tengah (selain Semarang dan Surakarta). Sektor perikanan
laut masih harus banyak digali dan dimaksimalkan. Potensinya yang begitu besar
masih belum banyak tersentuh. Sebaiknya investasi diarahkan untuk mengembangkan
potensi tersebut.
Di Cilacap terdapat 5 industri terbesar diantara
industri lain :
Pertamina Unit Pengolahan IV
Pabrik Semen HOLCIM
Pabrik Tepung Panganmas Inti Persada
PLTU Karangkandri
Pengolahan Ikan PT Juifa Internasional
Dengan digalakkannya investasi, diharapkan banyak
investor yang berkeinginan untuk menanamkan modal di Cilacap. Infrastruktur
yang ada diharapkan lebih dapat ditingkatkan untuk mendukung program investasi
tersebut. Di samping itu di Kota Cilacap sendiri telah tersedia Kawasan
Industri yang terletak di Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah. Di
kawasan ini masih tersedia lahan yang dapat dikembangkan untuk industri.
Beberapa kawasan juga telah disiapkan untuk pengembangan Kawasan Industri Baru
seperti di Desa Bunton Kec. Adipala dan di Desa Karangkandri Kec. Kesugihan.
Menurut penelitian yang pernah dilakukan, industri di Cilacap banyak yang
bersifat footloose, sehingga kurang memberikan dampak yang berarti bagi
kesejahteraan penduduk di Kabupaten Cilacap sendiri.
Pekerja migran dari kabupaten Cilacap juga
menyumbangkan banyak devisa, terutama karena kiriman uang mereka (remitan) ke
daerah asal. Buruh migran tersebut berasal dari seluruh kecamtan yang ada.
Untuk saat ini kencenderungan buruh migran menuju ke Asia Timur, tidak lagi ke
Malaysia, Singapura atau Brunei Darussalam. Beberapa negara asia timur yang
dijadikan tujuan adalah Korea Selatan dan Taiwan. Apabila dicermati, remitan
dan devisa dari buruh migran tersebut (TKI/TKW) merupakan potensi ekonomi yang
besar. Sebenarnya pemerintah daerah perlu mempersiapkan sumberdaya yang memadai
agar pekerja migran dari Cilacap lebih banyak mengisi sektor formal di luar
negeri. Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa remitan yang dikirimkan
merupakan salah satu penggerak perekonomian di sebagian wilayah Kabupaten
Cilacap. Untuk memperlancar keperluan itu, pemerintah pusat membangun Kantor
Imigrasi
Untuk kecamatan Dayeuhluhur dan Wanareja,
kecenderungan migrasi tenaga kerja masih mengarah di kota-kota besar di Jawa
Barat dan Jakarta (migrasi internal). Terutama untuk tenaga kerja laki-laki
berangkat pada saat di desa sedang tidak ada pekerjaan di sektor pertanian.
Buruh migran tersebut seringkali hanya sebagai buruh migran musiman.
Di samping sektor pertanian, pendapatan Domestik
Regional Brutto (PDRB) Kabupaten Cilacap terutama diperoleh dari Sektor
Industri, Gas, Listrik, dan Air Minum.
Pariwisata
Kabupaten Cilacap tercatat memiliki beberapa objek
wisata yang kerap dikunjungi, baik oleh wisatawan domestik dan mancanegara.
Dari sisi budaya, setiap tahun Kabupaten Cilacap menyelenggarakan ritual
Sedekah Laut yang diikuti oleh ribuan nelayan setempat, dan dihadiri oleh
ratusan ribu orang dari berbagai daerah di Indonesia. Sedekah Laut ini dibiayai
dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Cilacap. Selain
Sedekah laut, kesenian daerah yang berkembang di daerah ini adalah Calung
Banyumasan dan Ebeg (semacam Kuda Kepang di Kabupaten Magelang).
Adapun objek wisata Kabupaten Cilacap yang dapat
dikunjungi adalah:
Hutan Payau
Pantai Teluk Penyu
Benteng Pendhem
Gunung Srandil
Pantai Widara Payung
Bagi penggemar wisata kuliner, Cilacap mempunyai
makanan khas yang cukup terkenal, di antaranya tempe mendoan Cilacap, tahu
masak, lotek (sejenis pecel), dan tahu brontak.
Mars Cilacap Bercahaya
Sesuai mottonya, Cilacap Bercahaya, sejak 1986
Kabupaten Cilacap telah memilik lagu sesanti berjudul Cilacap Bercahaya,
ciptaan Sumardi HS, lirik ditulis oleh mantan Bupati Cilacap, HM Supardi.
Pencanangan Cilacap Bercahaya melalui lagu mars tersebut bertujuan untuk
memotivasi masyarakat dalam keikutsertaan dalam pembangunan, serta berupaya
mengangkat citra Kabupaten Cilacap. Selain dilombakan antarkecamatan, lagu itu
tiap tahun juga dinyanyikan dalam acara protokoler ulang tahun Kabupaten
Cilacap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar